Pesan Penting Pantang Diet (Tips Diet Karbo)

Pesan utama dalam cara makan ‘Pantang Diet’ adalah menurunkan konsumsi karbohidrat serendah-rendahnya.

  1. Semua karbohidrat akan menjadi gula dalam proses pencernaan. 
  2. Dan tubuh akan memproduksi insulin untuk menurunkan gula darah.
  3. Insulin akan memetabolisme gula menjadi energi dan menyimpan sebagian sebagai cadangan tenaga atau menjadi lemak.
  4. Susahnya lemak di dalam tubuh tidak akan berkurang malah bertambah selama kadar insulin masih tinggi. 
  5. Semakin tinggi insulin, semakin mudah lapar dan ingin makan yang manis-manis karena sebagian besar makanan yang dimakan disimpan jadi lemak.
  6. Lemak ini akan tampak pada perut yang membuncit, tapi sering kelaparan dan akhirnya jadi makan atau ingin ngemil. 
  7. Lalu makan karbohidrat lagi kembali ke poin 1. 
  8. Tapi parahnya seiring waktu produksi insulin akan semakin tinggi karena sensitivitas reseptor insulin pada sel-sel berkurang karena sering terekspos insulin. 
  9. Insulin yang ketinggian disebut hyperinsulinemia, ini menyebabkan semakin mudah lapar dan makan makin banyak. 
  10. Begitu seterusnya, inilah lingkaran setan konsumsi karbohidrat atau gula. 
  • Gula darah yang tinggi akan menciptakan peradangan di dalam pembuluh darah.

sumber: http://roarofwolverine.com/archives/1377

Peradangan inilah yang membuat sel darah putih dan kolesterol menumpuk di pembuluh darah untuk memperbaikinya.

Jadi penyebab plak atau sumbatan di pembuluh darah adalah kolesterol yang tinggi yang diproduksi tubuh sendiri (bukan kolesterol dari makanan) untuk memperbaiki peradangan akibat gula darah.

Adalah salah menyalahkan kadar kolesterol yang tinggi yang menempel di dinding pembuluh darah.

Isu utamanya adalah gula yang menyebabkan peradangan pada dinding pembuluh darah, peradangan inilah yang ditambal oleh kolesterol.

  • Permasalahannya ada pada kadar gula dan insulin di darah yang menyebabkan inflamasi atau peradangan. 

Gula darah juga meningkatkan potensi resiko infeksi oleh bakteri dan jamur. Gula darah yang terlalu tinggi juga akan menyebabkan koma bahkan kematian.

Insulin bertugas menurunkan gula darah dan memproses nya ke sel-sel untuk menjadi sumber tenaga atau cadangan energi dalam bentuk lemak tubuh atau trigliserida.

Lalu ketika gula darah sudah menjadi rendah, seseorang akan merasa lemas dan lapar.

Semakin sering dan tinggi konsumsi karbohidrat, gula darah akan semakin fluktuatif, insulin menjadi semakin meningkat.


Peningkatan insulin ini akan mempercepat proses penyimpanan makanan (dalam bentuk gula) menjadi lemak atau trigliserida. Orang akan semakin cepat lapar lagi.

Trigliserida yang tinggi juga menghambat penerimaan hormon leptin ke otak sebagai pengirim sinyal kekenyangan. Sehingga orang bisa makan kebanyakan karena sinyal kenyangnya terhambat.

LDL atau biasa yang disebut kolesterol jahat juga meningkat otomatis sebagai transportasi trigliserida sebagai lemak di dalam darah. 

Lalu apa saja akibat dari kadar insulin yang tinggi di dalam tubuh?

  1. Insulin yang tinggi selain menyebabkan peradangan/inflamasi juga sebab dari obesitas dan peningkatan pertumbuhan kista/tumor karena insulin adalah hormon pertumbuhan dan penyimpan lemak. 
  2. Insulin yang berlebihan juga membuat pembuluh darah mengeras, semakin rawan serangan jantung atau stroke. Diawali dari gejala darah tinggi, karena insulin juga bersifat menahan sodium. 
  3. Liver atau hati juga bisa membesar dan mengeras karena insulin menyimpan lemak di sana (perut jadi buncit walaupun badan masih kurus tapi bisa juga semakin gemuk merata). 

Kebanyakan insulin akan membuat sel-sel resisten terhadap insulin, dan pankreas akan semakin banyak memproduksi insulin untuk mengatasi resistensi sel-sel terhadap insulin. 

Ketika pankreas di dalam tubuh sudah kewalahan akan produksi insulin, seseorang akan kena penyakit diabetes.

Ketika diabetes, produksi insulin di tubuh sudah tidak berpengaruh pada sel-sel dan gula darahnya akan tetap tinggi.

  • Ini disebut resistensi insulin.


 
Namun, orang yang gula darahnya masih terukur normal namun insulinnya sudah tinggi cenderung berat badannya berlebihan atau overweight.

Orang yang sudah kegemukan dan insulinnya tinggi akan mudah lapar dan malas bergerak. Oleh karena, sebagian besar makanannya disimpan jadi lemak.

Jadi bukan karena malas berolahraga dan tidak bisa menahan nafsu makan seseorang jadi gemuk. 

  • Sebaliknya, dengan jadi gemuk orang akan susah menghentikan nafsu makan dan malas bergerak.

Orang yang kelebihan berat badan mengandalkan gula sebagai bahan bakar untuk tenaganya, sayangnya banyak yang tidak dibakar malah disimpan sebagai lemak karena kadar insulinnya yang ketinggian.

Maka dari itu, sebaiknya kita jangan mengandalkan gula dari karbohidrat sebagai bahan bakar tetapi membakar lemak untuk sumber energi.

Seseorang akan bisa menjadi pembakar lemak jika kadar insulinnya rendah.


Pembakar lemak lebih baik dari orang yang masih makan karbo dan menggunakan gula sebagai bahan bakar tubuhnya:

  • Membakar lemak meningkatkan metabolisme dengan jumlah kalori yang lebih tinggi daripada gula sehingga menurunkan nafsu makan karena tidak perlu makan berlebihan atau sering seperti saat makan karbohidrat.
  • Membakar lemak meningkatkan fungsi otot yang bisa beraktivitas lebih lama tanpa memproduksi asam laktat (keram/pegal) yang berlebihan karena menggunakan lemak sebagai bahan bakar yang lebih banyak tersedia di badan daripada gula. 
  • Membakar lemak otomatis menurunkan berat badan secara permanen karena yang berkurang adalah berat lemak di tubuh sebagai cadangan energi bukan sekedar berkurang berat air seperti pada diet biasa yang hanya mengurang-ngurangi kalori tapi tetap makan karbohidrat/gula.

    Makanlah makanan berlemak supaya menjadi pembakar lemak.

    Jangan makan makanan yang bisa menaikkan gula darah.


    Gula darah yang ketinggian akan meningkatkan insulin dan memetabolismenya menjadi  lemak. Lalu gula darah yang terlalu rendah membuat seseorang kelaparan dan craving.

    Maka dari itu, sebaiknya asupan kalori dari protein dan lemak saja yang membuat gula darah stabil dan menurunkan insulin. 

    Jangan ambil kalori (makan) karbohidrat.

    Selama kita masih makan karbohidrat, walau kita makan bersama protein dan lemak (misalnya nasi dengan ayam, mie dengan daging, roti dengan sosis, dll.) kita akan tetap menjadi pembakar gula dan penyimpan lemak.

    • Pantanglah makan karbohidrat khususnya tepung dan gula yang membuat kecanduan dan kegemukan.
    • Sebaik-baiknya makanan adalah daging dengan nutrisi lengkap. Sepotong daging 100 gram zat besinya saja senilai 1750 gram sayur!

    • Daging yang sudah diproses seperti pada topping pizza, sosis berpengawet, kornet, dsb. Sangat tidak baik untuk kesehatan karena kandungan kimianya.
    • Daging yang menyehatkan adalah yang segar dari potongan sapi seperti tenderloin steak atau daging giling bahkan liver atau hati sapi adalah yang paling bergizi.

    * wortel tidak mengandung vitamin A hanya beta-caroten (proto vitamin A yang harus diproses dengan lemak)
    Selama hampir 3 bulan saya makan daging tanpa karbohidrat, berat badan saya turun 10 kg lebih!

    Lingkar pinggang mengecil 15 cm (bukti lemak tubuh berkurang), kadar trigliserida jadi normal sebelumnya 279 rawan serangan jantung.

    Kolesterol buruk (LDL) menurun dan HDL (kolesterol baik) meningkat. 

    Selama tiga bulan ini tidak pernah sakit demam, diare (biasanya sebulan sekali atau dua kali), bahkan sakit kepala pun tidak kecuali pusing ringan karena lapar.

    Pusing biasanya hanya ada di awal masa adaptasi, transisi dari pembakar gula menjadi pembakar lemak. 

    Berat air juga berkurang jadi rawan dehidrasi dan kekurangan elektrolit. 

    Minum air dan konsumsi elektrolit saja, jangan menyerah kembali makan karbohidrat.

    Tetap bertahan melewati masa adaptasi, merubah metabolisme dari pembakar gula menjadi pembakar lemak. 

    Cadangan tenaga dari lemak sangatlah berlimpah, puluhan kilogram ada di dalam tubuh. Kalorinya setara dengan makanan beberapa minggu.

    Sedangkan cadangan gula hanya bisa disimpan tubuh terbatas, hanya 100 gram di liver dan 400 gram di otot berupa glikogen. Jika digunakan, dalam beberapa jam akan kelaparan lagi.

    Tubuh kita tetap membutuhkan gula khususnya di otak, sel darah merah, retina, ginjal tapi tidak mesti gula dari makanan. 

    Tubuh kita tidak membutuhkan gula dari makanan karena bisa membuat gula dari protein (glukoneogenesis) dan membakar lemak sebagai sumber tenaga.

    Sementara jika kita menjadi pembakar lemak, tanpa makan pun kita akan membakar lemak tubuh dan kuat beraktivitas hingga berhari-hari tanpa rasa lapar.

    Hindari karbohidrat supaya tubuh mulai menjadi pembakar lemak. Coba saja selama sebulan, bahkan dalam 2 minggu saja hasilnya akan terlihat.

    Tes dulu selama seminggu sampai sebulan: 

    1. Hanya makan daging dan minum hanya air putih/tawar saja. Makan sampai sekenyang-kenyangnya dan minum ketika haus.
    2. Jangan ngemil, jika masih ingin makan berarti makan dagingnya kurang banyak. 
    3. Jika craving sesuatu khususnya makanan karbohidrat atau yang manis, tahan saja dengan dengan makan daging dulu barulah cheating kalau tidak kuat. 
    4. Biasanya jika makan daging berlemak yang enak sampai puas, akan hilang sendirinya rasa craving itu. 
    5. Lalu rasa keinginan makan karbohidrat akan hilang, kecanduannya sembuh!

    Cek lagi lingkar pinggang berkurang berapa cm setelah sekitar sebulan makan mengikuti Prinsip Pantang Diet untuk membakar lemak.

    Dengan berpantang diet, turun berat badan menjadi mudah dan hasilnya permanen.

    Banyak diet berhasil sementara, setahun atau 2 tahun kemudian berat badan akan kembali semula.

    Mengurangi makanan seperti dalam diet hanya akan membuat tubuh mengurangi metabolisme atau pengeluaran tenaga. Percuma jadinya.


    Diet ketat dan berolahraga keras tubuh malah mengurangi pengeluaran tenaga. Metabolisme menurun, mudah lelah dan lapar. 

    Tubuh malah menahan lemak tubuh tetap menjadi cadangan energi karena kita kekurangan energi ketika diet.

    • Jangan diet, pantang diet, tapi ubah pola makan sehat seumur hidup. 
    • Tidak akan susah jika sudah menghilangkan rasa kecanduan karbohidrat/gula.
    • Jika rutin makan daging sampai kenyang, seiring waktu, minat atau keinginan untuk memakan karbohidrat akan berkurang sampai hilang.
    • Hindari ngemil, supaya insulin tidak terus-menerus tinggi. Ada jeda (puasa) di antara waktu makan. 
    • Berpuasa jika mampu tapi jangan berolahraga dulu sementara tubuh masih memperbaiki metabolisme. 
    • Fokus dulu dalam menurunkan kadar insulin dan berat badan.

    Silahkan tes darah jika berat badan sudah ideal dan stabil. Dan gula darah, trigliserida, kolesterol akan bagus hasilnya. Barulah mulai berolahraga. 

    Sementara itu, lakukan saja dulu: 

    • Makan enak daging yang disukai sekenyangnya!