Dalam prinsip Pantangdiet, sangat dianjurkan makan daging khususnya daging sapi dan kambing serta ayam plus ikan (telur boleh asal tidak alergi).
Hindari daging olahan seperti sosis dan nugget kalau banyak mengandung bahan kimia seperti pengawet, pelezat, dan pengisi seperti pati atau tepung nabati.
Segala jenis tepung dan gula harus dipantang.
Bersama karbohidrat lainnya seperti kentang, jagung, nasi, mie, umbi-umbian, dan kacang-kacangan.
Batasi juga susu dan buah-buahan karena mengandung gula, kalau bisa tinggalkan.
Keju dan krim cair boleh tapi dapat menghambat penurunan berat badan.
Cukup makan daging enak sepuasnya sampai kenyang, tiga atau dua kali sehari tanpa ngemil.
Nutrisi pada daging sudah sangat mencukupi untuk kebutuhan gizi manusia.
Sepotong daging mengandung zat besi senilai dua kilogram sayur bayam.
Manusia sudah memakan daging selama ratusan ribu tahun kalau tidak jutaan dan tubuh kita sudah beradaptasi mencerna daging secara optimal.
Penyakit-penyakit modern seperti obesitas, diabetes, serangan stroke, sakit jantung, tumor, kanker baru timbul setelah adanya era bercocok tanam khususnya bertani untuk gandum, padi, dan pengolahan gula dari tebu serta jagung.
Banyak yang sudah membuktikan, diet daging ini membuat turun berat badan khususnya lemak dari dalam tubuh jadi berkurang.
Terlihat dari ukuran pinggang yang mengecil dan perut buncit yang mengempis.
Silahkan coba dan buktikan sendiri (dalam 3 minggu saja sudah terlihat hasilnya).
Tapi bisa juga naik berat badan bagi mereka yang selama ini malnutrisi, namun tetap tampak ideal karena yang bertambah pasti massa otot bukan lemak.
Bedakan antara berat badan dan kadar lemak, dengan berat yang sama dua orang bisa memiliki komposisi prosentase lemak yang berbeda-beda.
Intinya, makan daging tanpa karbohidrat meningkatkan kesehatan terlihat dari banyaknya energi dan jarang sakit seperti sakit kepala, demam, batuk, atau pilek.
Memakan daging secara rutin tanpa karbohidrat atau gula akan menguatkan kekebalan tubuh, menjaga kesehatan jiwa, dan mempercepat proses penyembuhan diri.
Daging mengandung makronutrisi: protein dan lemak yang sangat dibutuhkan tubuh, sedangkan karbohidrat yang banyak dari tumbuh-tumbuhan tidak dibutuhkan.
Tubuh manusia bisa memproduksi glukosa yang diperlukan dalam jumlah sedikit saja, dari metabolisme lemak dan dengan proses glukoneogenesis dari protein.
Jadi kita tak perlu mengkonsumsi karbohidrat untuk kebutuhan glukosa karena tubuh kita bisa membuatnya tidak sampai berlebihan gula itu, sesuai kebutuhan saja.
Untuk kebutuhan mikronutrisi atau vitamin, daging lebih superior dari tanaman.
Bahkan banyak vitamin penting yang tidak ada di tanaman seperti vitamin A (tumbuhan hanya ada beta caroten atau calon vitamin A), vitamin D, vitamin K2, EPA/DHA, dan vitamin B12 yang sangat penting untuk kehidupan.
Daging mudah dicerna dan cepat diserap tubuh segala nutrisinya.
Enzim dan asam lambung akan membuat daging mencair hanya hitungan jam, sedangkan sayuran harus dikunyah lama agar hancur dan dicerna dalam waktu lama karena harus dibantu bakteri usus yang juga menimbulkan gas.
Sayuran juga tidak semua gizinya bisa diserap tubuh karena ada serat serta anti nutrisi.
Bahkan banyak sayuran yang mengandung toksin dan bahan kimia, dari tanamannya sendiri (sebagai senjata biologis membela diri dari predator, bakteri, dan jamur) maupun dari sisa pestisida.
Jadi mengapa ragu makan daging?
Biasanya ada rasa takut akan kolesterol.
Kolesterol dianggap buruk, padahal hanya omongan orang dari studi yang cacat secara metodologi di tahun 70-an dan karena lobi politik kongres yang tidak netral, pendanaan studinya juga banyak dari industri makanan dan minuman, dst.
Makanya, lebih baik pelajari sendiri, lebih detail dan lengkap.
Baca jurnal-jurnal ilmiah tentang penelitian terkini dengan metodologi terpercaya bukan sekedar riset korelasi tapi kausalitas (bisa dicari gratis di PubMed dan Google Scholar).
Kolesterol sangat penting untuk tubuh, semua sel-sel tubuh khususnya liver bisa memproduksi kolesterol dari protein, lemak, atau karbohidrat.
Makanan yang berkolesterol tidak akan meningkatkan kolesterol tubuh kecuali tubuh membutuhkan.
Bahkan jika kita kekurangan kolesterol, tubuh akan membuatnya sendiri.
80-85 persen kolesterol itu berasal dari produksi dalam diri sendiri sisanya baru dari makanan.
Tumbuh-tumbuhan disebut rendah atau tidak mengandung kolesterol padahal memiliki sejenis kolesterol khusus tanaman yaitu phytosterols yang berbahaya bagi tubuh manusia makanya tidak diserap oleh sistem pencernaan kita.
Daging memang mengandung kolesterol tapi tidak akan diserap tubuh jika kadar kolesterol di dalam tubuh sudah mencukupi.
Produksi kolesterol yang berlebihan disebabkan oleh hormon insulin yang ketinggian.
Insulin yang tinggi disebabkan konsumsi karbohidrat dan gula yang berlebihan.
Konsumsi karbohidrat (termasuk gula) akan menciptakan oksidasi yang berlebihan, inilah yang membuat kolesterol menjadi tidak baik.
Jadi, bukan kolesterolnya yang berbahaya melainkan gula dan hormon insulin yang meningkat.
Sehingga, ternyata yang lebih bahaya adalah gula darah yang ketinggian atau sebelum gula darah tinggi, ada insulin tinggi yang memulai resistensi pada sel-sel.
Gula darah bisa saja tampak rendah tapi tidak stabil karena sebenarnya pankreas sudah berlebihan memproduksi insulin karena sensitivitas insulin reseptor pada sel-sel tubuh sudah mulai berkurang.
Insulin yang tinggi bisa membuat pengerasan dinding pembuluh darah. Dan inflamasi yang ditimbulkan insulin serta gula darahlah yang membuat kolesterol menempel dan menyumbat pembuluh darah.
Hyperinsulinemia adalah sumber segala penyakit metabolisme termasuk darah tinggi, serangan stroke dan sakit jantung disamping kelebihan berat badan, obesitas, diabetes, fatty liver, kista, tumor, dementia, alzheimer, dll.
Kolesterol tinggi bisa juga akibat banyaknya inflamasi atau peradangan yang disebabkan tingginya gula darah dan insulin.
Kolesterol seperti pemadam kebakaran karena inflamasi atau peradangan tapi orang nyalahin pemadam kebakaran yang kebanyakan tidak melihat kebakarannya.
Orang yang kolesterol rendah biasanya suka depresi dan umurnya tidak panjang karena sel-selnya tidak terproteksi dengan baik dengan sistem imun yang tertekan.
Jadi jangan takut kolesterol, takutlah jika insulin kita berlebihan akibat mengkonsumsi karbohidrat atau gula.
Kolesterol tinggi kalau yang tinggi itu HDL-nya itu bagus, tapi trigliserida sebaiknya rendah.
Sedangkan ukuran LDL itu biasanya hanya pakai rumus untuk menghitungnya tidak secara langsung mengukur kadar LDL di dalam darah tapi pakai formula matematika.
Dan jika trigliserida ketinggian di atas 400 atau kerendahan di bawah 100 hitungan LDL jadi error.
LDL pun kalau benar-benar bisa dihitung secara langsung (biasanya lebih mahal tesnya) yang signifikan adalah VLDL, atau VERY LOW, itulah yang berbahaya kalau ketinggian.
Ada juga LDL yang agak besar itu tidak berbahaya malah pada diet tinggi lemak banyak VLDL berubah menjadi LDL yang agak besar itu.
Jadi, ada beberapa tipe LDL tidak semuanya buruk.
Yang penting trigliserida terjaga rendah dan HDL tetap tinggi.
Maka dari itu, sebaiknya tes kolesterol lebih lengkap dan akurat di lab.
Oleh karena, yang signifikan dalam menghitung resiko serangan stroke dan sakit jantung adalah ukuran trigliserida jangan ketinggian (kalau makan karbohidrat bisa membuat trigliserida tinggi).
Jangan lihat hanya total kolesterol tapi lihat juga rasio trigliserida dengan HDL idealnya 2:1 (misalnya trigliserida 100 HDL 50) itu yang bagus di bawah 3:5 dan yang mesti waspada kalau rasionya 5:1 atau lebih.
Perhitungan LDL biasa tidak signifikan karena hanya menggunakan rumus, kecuali mengukur LDL secara akurat dari tes darah yg disebut NMR lipid profile yang lebih mahal dan harus diukur masing-masing, ada beberapa tipe LDL tipe C, LDL-P, atau VLDL, dll.
Kolesterol biasa naik sementara jika sedang turun berat badan karena lemak tubuh meluruh, sebaiknya cek kolesterol setelah berat badan sudah stabil minimal selama 6 bulan.
Nanti kalau berat badan sudah ideal tidak fluktuatif selama 6 bulan stabil baru cek kolesterol.
Bahkan puasa juga bisa meningkatkan kolesterol untuk sementara.
ASAM URAT
Daging dianggap tinggi purin sehingga diasumsikan akan membuat penyakit asam urat.
Realitanya, daging mengandung protein yang mempercepat proses pembuangan purin dari urin sehingga menurunkan asam urat.
Penyebab produksi asam urat yang berlebihan adalah hasil kerja hormon insulin sebagai hormon pertumbuhan juga sebagai pemicunya.
Kembali lagi, supaya sehat kita harus mengendalikan insulin supaya tidak berlebihan.
Insulin yang berlebihan disebabkan dari makan yang terlalu tinggi gula roti, mie, nasi, kentang, jagung, dan beragam minuman manis.
Keseringan makan seperti ngemil juga meningkatkan insulin.
Selain itu, alkohol seperti bir telah diketahui secara luas juga pada umumnya menyebabkan asam urat.
Fruktosa, yaitu molekul gula yang banyak di buah-buahan dan sayuran bereaksi di liver juga sama seperti alkohol.
Yaitu, mempercepat proses penyimpanan lemak di liver, hal ini dapat meningkatkan asam urat sebab purin menjadi berlebihan ketika memetabolisme fruktosa di liver.
Kesimpulannya kembali lagi, makan daging enak sepuasnya sampai kenyang asal jangan ngemil dan berpantang mengkonsumsi karbohidrat.
Berhenti makan nasi yang sepiringnya sama dengan 20-30 sendok gula tanpa ada nutrisi lain yang berarti.
Stop minuman manis seperti Coca-Cola yang sekaleng mengandung 15 sendok gula tapi membuat kecanduan dan mudah lapar lagi.
Tinggalkan segala makanan yang terbuat dari tepung, seperti roti, mie, dan makanan ringan yang juga ringan dalam kandungan gizinya.
Intinya berpantang karbohidrat dan jangan takut makan lemak atau kolesterol.
Khususnya bagi mereka yang produksi insulinnya sudah mulai berlebihan.
Yaitu yang terlihat dari perutnya yang sudah mulai membuncit.
Segeralah makan daging plus puasa secara alami.
Oleh karena, makan daging lama kenyangnya!
Sumber: dr. Georgia Ede (Diagnosis Diet)
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.