Mengempeskan Perut Buncit dan Pipi Tembem

Tubuh manusia diatur untuk menyimpan kelebihan energi dalam bentuk lemak. Ini disebut cadangan lemak atau white adipose tissue.

Cadangan lemak ini bisa hingga berpuluh-puluh kilogram, apa penyebabnya?

Sebabnya adalah karbohidrat.

Kalau seseorang makan karbohidrat (nasi, mi, kentang, roti, kue, semua yang dari tepung, gula, dll.) maka semua jenis karbohidrat ini akan diproses dalam pencernaan menjadi glukosa.

Maka dari itu, setelah makan karbohidrat, gula darah akan naik. Darah yang sekitar 5 liter hanya butuh gula sebanyak 5 gram kalau berlebihan bisa bahaya. 

Sekitar beberapa puluh gram glukosa juga dimanfaatkan oleh otak dan sel-sel darah merah, retina serta sebagian sel-sel di ginjal. 

Dan sebagian glukosa disimpan dalam bentuk glikogen atau cadangan gula di hati dan otot tapi tidak bisa banyak-banyak hanya sekitar 400 gram.

Kebanyakan orang sudah penuh bahkan berlebihan cadangan gulanya di dalam sel-sel tubuhnya. 

Sehingga glukosa hasil pencernaan karbohidrat di dalam tubuh ini akan berlebihan, lalu diproses oleh hati menjadi asam lemak atau fatty acids.

TRIGLISERIDA

Kebanyakan dari asam lemak ini dikombinasikan dengan molekul gliserol menjadi trigliserida. Trigliserida biasa disebut dengan lemak darah dan merupakan bagian dari profil kolesterol. 

Semakin banyak trigliserida, kolesterol akan meningkat karena LDL atau lipoprotein kecil dibutuhkan untuk sirkulasi trigliserida atau lemak darah ini antara hati dan sel-sel lemak. 

Lemak darah ini baru bisa dimanfaatkan oleh otot menjadi sumber tenaga jika dipecah kembali menjadi asam lemak bebas. 

Dan penggunaan trigliserida ini tergantung dari dinamika dua hormon yaitu hormon insulin dan glukagon. 

Jika seseorang sedang beraktivitas dan tidak sedang makan maka hormon insulinnya akan rendah dan glukagonnya yang aktif memecah lemak untuk sumber energi. 

Namun jika seseorang sedang makan ataupun hanya ngemil, tapi makanannya itu tinggi karbohidrat maka hormon insulinnya yang aktif. 

Semakin tinggi kadar glukosa dari makanan, misalnya karbohidrat, maka insulinnya akan semakin banyak. Dan hormon insulin akan semakin meningkat jika sel-sel tubuh juga sudah penuh dengan gula. 

Orang yang tinggi kadar trigliserida dan hormon insulinnya sudah bisa disebut pra diabetes dan biasanya ditandai dengan perut yang membuncit. 

PERUT BUNCIT

Perut buncit adalah akibat dari menumpuknya lemak atau visceral fat yang melingkupi organ-organ di dalam tubuh seperti liver. 

Ini disebabkan karena kebanyakan asam lemak bebas menjadi trigliserida namun tidak bisa digunakan oleh otot sebagai bahan bakar karena tingginya insulin. 

Sehingga hati menumpuk lemak-lemak ini di sekitar organ-organ dalam tubuh seperti liver, usus, pankreas, ginjal, dan sebagainya. 

Inilah awal masalah dari metabolisme manusia yang kebanyakan konsumsi karbohidrat. 

Misalnya dimulai dengan pembengkakan hati atau fatty liver

Jika pankreasnya jadi bermasalah maka akan menjadi diabetes. 

Jika peradangan akibat kadar glukosa dan insulin yang tinggi bisa menyebabkan penyakit pembuluh darah, serangan jantung, hipertensi, dan penurunan fungsi otak sampai ke penyakit dementia serta alzheimer. 

Retina yang kebanyakan gula akan menyebabkan rabun pada mata. 

Jamur, bakteri, parasit, kutil, bahkan hingga sel-sel tumor dan kanker akan tumbuh subur berkat berlebihannya glukosa di tubuh manusia. 

Bahkan walau merasa banyak makan karbohidrat tapi tetap masih merasa sehat, minimal daya tahan tubuhnya rendah, sistem imun mudah diserang, dan kelebihan berat badan (kelebihan glukosanya menjadi lemak tubuh). 

Walaupun dari luar tampak kurus pun, bisa saja perutnya sudah buncit atau meski tidak merasa buncit sebenarnya di dalam tubuhnya sudah banyak lemak visceral fat yang hanya ketahuan kalau di USG. 

Kelebihan berat badan sampai obesitas, perut buncit, dagu atau leher berlipat, dada atau paha menggelambir, dan pipi tembem adalah ciri orang yang kelebihan lemak. 

Lemak yang seharusnya digunakan sebagai bahan bakar tenaga tapi malah terus disimpan dan ditumpuk, bertambah terus sebagai cadangan energi yang tidak pernah berkurang. 

Selama hormon insulin tinggi, tubuh tidak akan banyak membakar lemak, yang ada malah menyimpan lemak, menumpuknya sampai berpuluh-puluh kilogram. 

Konsumsi karbohidrat adalah yang paling memicu insulin. 

Kalau lemak paling sedikit memacu insulin, dan protein memang memicu insulin tapi tidak setinggi karbohidrat plus juga diiringi dengan memicu sinyal hormon glukagon, jadi seimbang. 

Kombinasi makanan yang ideal adalah makan protein dan lemak tapi sangat rendah karbohidrat, yang biasa ada pada daging, ayam, ikan, dan telur. 

Kita tidak perlu mengkonsumsi karbohidrat mulai dari yang sederhananya seperti gula dan buah, hingga yang kompleks seperti pada pati, gandum dan segala jenis tepung, umbi-umbian, nasi, kentang, mi, dan seterusnya. 

KARBOHIDRAT DARI MAKANAN TIDAK DIBUTUHKAN

Lalu bagaimana dengan kebutuhan beberapa sel terhadap glukosa?

Tubuh bisa mendapatkannya dari protein lewat proses glukoneogenesis di hati, dan dari metabolisme (gliserol dari trigliserida serta proses siklus asam laktat).

Sekali lagi, tubuh tidak perlu glukosa dari konsumsi karbohidrat karena bisa membuatnya sendiri di liver. 

Dan proses sintesis glukosa di tubuh disesuaikan dengan kebutuhan, tidak akan berlebihan seperti halnya dari makanan (kecuali jika sudah diabetes mesti dibatasi juga konsumsi proteinnya karena metabolismenya sudah kurang bagus). 

Sedangkan tubuh sangat membutuhkan protein dan lemak, ada yang esensial alias tidak bisa dibuat sendiri seperti gula, harus didapatkan dari makanan misalnya seperti asam lemak omega 3 dan 6, beberapa asam amino (protein) yang esensial; histidine, isoleucine, leucine, lysine, methionine, phenylalanine, threonine, tryptophan, serta valine.

Konsumsi protein dan lemak juga sangat vital untuk kesehatan tubuh dan pikiran. 

Protein adalah pembangun sel-sel tubuh, sumber tenaga, meningkatkan metabolisme, menguatkan otot, serta sangat penting bagi kehidupan. 

Lemak adalah bahan bakar utama dalam beraktivitas, sangat dibutuhkan dalam beragam proses di dalam tubuh, membantu penyerapan beragam vitamin sperti vitamin A, D, E, K,  dan sangat penting untuk kesehatan jantung dan otak, serta keseimbangan hormonal. 

JANGAN RAGU MAKAN DAGING

Lalu mengapa ragu makan daging berlemak dan masih mengkonsumsi karbohidrat serta gula secara berlebihan?

Alasan supaya makan berimbang hanya alasan, berapa banyak yang diet seimbang padahal kenyataannya kebanyakan karbohidrat dan gula?

Memangnya seberapa banyak makan sayur dan buah dibandingkan karbohidrat dan minuman manis?

Kalau mau jujur, manusia jaman sekarang sudah sangat sedikit makan sayur dan buah sehari-hari dibandingkan dengan makan banyak karbo dan gula serta sering ngemil. 

Lagipula sayur bergizi namun lebih unggul daging, butuh sekilo bayam untuk menyamai sepotong daging rendang nutrisi zat besinya. 

Lagipula sayur seratnya tidak bisa diserap bisa mengganggu usus yang halus, mengandung toksin tumbuhan dan pestisida, bisa menghambat bahkan mengurangi penyerapan kalsium serta menyebabkan batu ginjal. 

Buah walau bervitamin, banyak mengandung gula yang sangat tinggi dalam bentuk fruktosa yang langsung diolah hati menjadi lemak jika berlebihan dan menekan sistem imun beberapa jam setelah dimakan. 

Buah jaman sekarang juga berbeda dengan buah alami yang liar, jaman sekarang buah dihilangkan bijinya, diperbanyak kandungan gulanya, dengan proses berbahaya seperti radiasi/x-ray, rekayasa dengan bahan kimia, bukan sekedar kawin silang biasa. 

Saya pernah vegetarian dan malah bertambah berat badan, saya juga mencoba menjadi vegan dengan konsumsi sayuran mentah malah jadi sakit-sakitan butuh suplemen banyak. 

Banyak vegetarian awalnya sehat karena memiliki lemak tubuh sendiri yang masih banyak, nanti setelah lemak tubuh berkurang drastis, seorang vegetarian atau vegan membutuhkan banyak suplemen apalagi beberapa vitamin hanya ada dari sumber hewani seperti vitamin B12 yang penting untuk darah dan otak. 

Pemakan daging tidak butuh suplemen, daging dan jeroan seperti hati mengandung nutrisi yang lengkap. 

Daging yang baik adalah yang alami. Hanya saja daging mendapatkan reputasi buruk sebenarnya karena beberapa jenis produk daging olahan yang mengandung pengawet dan nitrate seperti yang ada pada daging diproses seperti sosis, nugget, kornet. 

Banyak daging yang diproses mengandung pati, ditambah akan protein soya, diberikan pengawet dan diolah dengan minyak terhidrogenasi yang mengandung trans fat yang tidak sehat. 

Konsumsilah daging alami seperti daging sapi atau kambing yang dipotong, ayam, dan ikan yang dimasak di dapur bukan diolah di pabrik. 

Daging seperti sapi dan kambing, ayam, dan ikan adalah makanan paling sempurna untuk manusia. Daging mudah dicerna oleh asam lambung dan enzim-enzim di tubuh, tidak menimbulkan banyak sisa dan gas seperti tumbuhan. 

Seperti pada tulisan saya sebelumnya, ratusan ribu tahun manusia purba kebanyakan makan daging dan manusia tidak punah berhasil berevolusi berkat daging. 

Banyak suku-suku karnivora terus bertahan hingga bergenerasi-generasi sampai kini seperti suku Masai di Afrika hanya makan daging, beberapa kaum Indian di Amerika, orang-orang Inuit di Eskimo yang berpola makan daging serta ikan saja sepanjang tahun. 

Sedangkan sampai saat ini tidak ada suku vegetarian murni di bumi atau yang hanya makan tumbuhan (kaum vegan) yang bisa selamat hingga beberapa generasi, yang ada orang yang vegetarian juga mengkonsumsi susu dan/atau telur untuk memenuhi kebutuhan gizi, butuh suplemen macam-macam atau akan sakit lalu punah. 

Beberapa penelitian atau studi pada orang-orang Eskimo menunjukkan diet atau pola makan tinggi lemak, protein sedang, dan rendah karbohidrat meningkatkan kesehatan jantung dan jarang ada sakit metabolisme seperti diabetes, obesitas, serta kanker. 

Seseorang bernama Vilhjalmur Stefansson bersama rekannya bereksperimen selama 4 tahun di daerah Eskimo memakan daging dan ikan tanpa kekurangan gizi, tetap sehat, pencernaan normal dengan feses yang kecil dan tidak terlalu bau. 

Lalu selama setahun dilakukan eksperimen hanya makan daging dan jeroan di Rumah Sakit Bellevue di New York, Amerika Serikat dengan pengawasan ketat oleh Dr. Eugene F. DuBois, sebagai Direktur Medis Yayasan Russell Sage (juga sebagai kepala dokter di Rumah sakit New York Hospital, dan Professor di Universitas Cornell).

Stefansson berhasil melewati penelitian ini dengan kesehatan prima tanpa kekurangan atau sakit apapun.

Studi ini diterbitkan tahun 1930 dalam Jurnal Biological-Chemistry

POLA MAKAN YANG SUDAH TERBUKTI

Beberapa orang yang saya tahu sudah menjalani pola makan daging tanpa karbohidrat berpuluh-puluh tahun lamanya; ada yang sampai 50 tahun hingga wafatnya karena kecelakaan mobil makan daging selalu yaitu Stanley Owsley atau The Bear (pakar kimia yang juga perancang audio band; The Grateful Dead).

Lalu ada juga yang sudah (dan masih) menjalani pola makan daging tanpa karbo dan gula selama 15 tahun, 9 tahun, dan banyak yang sudah di atas 5 tahun sehat-sehat semua malah banyak yang sembuh dari penyakit kronis serta terhindar dari kegemukan. 

Ada yang awal pernikahan obesitas menjadi langsing dan subur hingga hamil, menyusui, sampai membesarkan anak-anaknya degan pola makan nol karbohidrat hanya makan daging. Lihat di blog my zero carb life, juga cek beberapa grup Facebook; Seperti zeroing in on health, zero carb health, principia carnivora, etc.

KESIMPULANNYA:

Kalau ingin menurunkan berat badan dengan mengurangi lemak, melangsingkan pinggang dan mengecilkan perut buncit serta pipi tembem, silahkan ubah pola makan. 

Berhenti total makan karbohidrat dan minuman manis/gula, mulailah konsumsi daging yang disukai (sapi/kambing/ayam/ikan/dll.) dengan minum air putih saja. 

Sederhana bukan?

Pola makan ini sangat mudah dan bisa bertahan lama, tidak perlu repot menghitung-hitung kalori atau rasio, mengukur-ukur dan menakar. Cukup makan dari sumber hewani dan minum minuman yang tawar. 

Kelihatannya susah kalau berpantang karbohidrat sama sekali, tapi kalau sudah dijalankan akan sangat mudah. 

  • Segala keinginan dan kecanduan makanan karbo akan hilang secara ajaib!
  • Kalaupun sesekali melenceng, tenang saja dan berikutnya kembali makan daging. 
  • Pola makan daging adalah cara makan normal dan paling optimal untuk manusia. 
  • Tanpa karbohidrat, lemak akan terbakar maksimal termasuk lemak tubuh sendiri. 
  • Tidak perlu menahan lapar bisa makan enak daging yang disuka sepuasnya. 

Tubuh akan menjadi pembakar lemak dan bisa puasa tidak perlu ngemil karena makan daging kenyangnya tahan lama tapi tidak bikin mengantuk. 

Beberapa teman saya yang mencoba pola makan ini, dalam hitungan bulan saja semua sudah turun berat badan lebih dari 10 kg tetap sehat dan aktif. 

Perut buncit mengempis sampai tampak kotak-kotak tanpa perlu ke gym dan wajah berubah cakep karena pipinya menjadi tirus tidak tembem lagi. 

(Menurut riset, pria butuh penurunan berat badan hingga 10 kg dan 8 kg pada wanita barulah tampak perubahan pada muka atau pipi). 

Silahkan dicoba!