Gandum bikin Gemuk 

Mari bahas bahaya salah satu komponen makanan yang paling populer di zaman modern ini – gandum.

Gandum itu mengandung:

1. Pati amilopektin A, yang sangat cepat diserap dan meningkatkan kadar gula darah dengan cepat.

2. Lectin (toksin) dalam gandum dikenal sebagai Agglutinin dalam benih/bibitnya yang dapat menyebabkan peradangan di usus dan resiko sakit otoimun.

3. Gliadin – komponen dari gluten dalam gandum yang memicu kecanduan di otak. 

Parahnya, gliadin ini mungkin tidak sepenuhnya dicerna dalam usus, dan menimbulkan molekul protein kecil yang dikenal sebagai polipeptida. 

Ini dapat menembus usus untuk akses ke dalam aliran darah, lalu sampai, polipeptida dari gliadin dapat mengikat reseptor opiat di otak. 

Opiat seperti narkoba morfin, heroin dan opium, bikin kecanduan. 

Dan gluten menimbulkan perasaan euforia ringan. 

Hal ini mungkin menjelaskan mengapa roti, pasta, biskuit bisa begitu menyenangkan bagi sebagian orang. 

Jadinya butuh perjuangan untuk meninggalkan konsumsi gandum yang mencandu.

Namun, tingkat adiksi bervariasi antara individu, parahnya banyak makanan bertepung, terutama ‘biji-bijian sehat’ sering dipromosikan sebagai makanan bergizi di jaman modern ini. 

Padahal dari jaman Mesir kuno adalah bangsa yang mulai mengkonsumsi gandum ribuan tahun sebelum Masehi. 

Mereka makan gandum sebagai makanan utama. 

Emang ada juga yg makan daging tapi jarang dan kebanyakan udah kecanduan roti gandum serta madu, makannya jadi berlebihan.  

Kelihatan di gambar-tulisan (hiroglif) mereka mengolah gandum dan tampak mereka kurus2. 

Namun itu hanya gambar, keadaan ideal yang diinginkan.

Tapi aslinya ketahuan dari banyak patung potret diri (dulu ngga ada kamera selfie), mereka ternyata gendut2, berperut buncit bahkan lelakinya berpayudara (man-boobs). 

Dari analisis mumi juga ditemukan banyak yang obesitas, giginya pada rusak mengkonsumsi banyak roti gandum, dan yang mengejutkan: sakit jantung itu umum!

Umur 40an udah pada bermasalah pembuluh darah dan buruk kesehatan jantungnya, terbanyak kedua di umur 50-an, ada juga banyak yang udah kena di umur 30an, menurut analisis banyak mumi yang di scan. 

Dari gambar hieroglif pun ada beberapa yang mengisahkan serangan jantung atau kematian mendadak.

Sakit jantung terkait erat dengan lemak darah atau trigliserida plus LDL, dan kebanyakan makan karbo berlebihan membuat trigliserida tinggi diiringi kenaikan VLDL yang akan menjadi LDL setelah menyalurkan trigliserida ke sel lemak. 

Baca: pantangdiet.com/karbohidrat-dan-sakit-jantung 

Di tahun 1950an, banyak orang ketakutan akan bencana kelaparan. 

Norman Borlaug, bereksperimen membuat varietas gandum yang lebih berisi, dan dia menang Nobel tahun 1970. 

Gandum yang lebih berisi ini juga dibuat lebih pendek, dengan rekayasa genetika menggunakan radiasi untuk menciptakan mutasi. 

Tanaman yang direkayasa ini selain gandum, termasuk jagung, kedelai, dan padi. 

Walau produksi gandum meningkat, kandungan makronutrisinya berkurang dan pengolahannya membuat protein, lemak, dan vitamin menyusut. 

Beberapa dekade lalu terjadi wabah malnutrisi pada anak-anak yang konsumsi produk dari gandum karena tepung nya tinggi kalori tapi kosong gizi, maka ditambahkanlah (fortifoed) Vitamin-vitamin sintetis di produk olahan gandum. 

Tapi tetap, gandum bukanlah sumber alamak makanan bernutrisi tinggi, yang ada malah tinggi pati yang naikin gula di darah. 

Gandum jadi berisi amylopectin A yang sangat meningkatkan kadar gula darah, beda dengan amylopectin B di pisang misalnya yang lebih lambat menaikkan gula darah. 

Penyakit celiac dan kecanduan juga turut menyumbang keburukan gandum dari kandungan glutennya. 

Yang utama adalah, dalam banyak studi: konsumsi tepung olahan gandum terkait erat dengan pertambahan berat badan atau obesitas dan penyakit jantung. 

Makan produk dari gandum, walaupun yang utuh tetap meningkatkan kadar gula darah dan memicu insulin yang tinggi, mempercepat konversi glukosa menjadi trigliserida alias lemak. 

Lemak kebanyakan ini beresiko obesitas, diabetes, dan sakit jantung yang mana fenomena ini diamati oleh dokter ahli jantung William Davis dalam bukunya Wheat Belly. 

Lalu apa alternatif nya kalau tidak makan gandum, ya makan daging aja! 

DAGING & LANGSING 

Jutaan tahun yg lalu, di kelas mamalia terdapat ordo primata yg menonjol kecerdasan nya; keluarga hominidae. 

Dari genus homo & australopithecus muncul species homo erectus, yg bisa berdiri tegak dan membuat api, berburu binatang pemakan daging. 

Umumnya primata itu insektivora (pemakan serangga) dari struktur gigi geligi & anatomi, tapi kemudian ada yang cenderung herbivora seperti gorila. 

Spesies manusia modern (homo sapiens) muncul 200 ribu tahun yg lalu dan survive, yg lain punah (homo erectus punah karena letusan Toba)

Manusia & neanderthal cenderung menjadi karnivora (makan #daging dan ikan) menurut analisis fosil dan isotop stabil; sumber: https://t.co/WY7cewrM62

Rahang manusia menyempit setelah perkembangan bicara dari pembesaran otak (menjadi cerdas), usus mengecil sampai ada usus buntu karena makan daging. 

Manusia bisa survive hanya makan daging saja, liat aja suku Inuit tradisional Eskimo, Masai di Afrika, Indian, Aborigin, Siberian tradisional,  dll. 

Daging itu bergizi komplit mengandung asam amino dan lemak esensial, vitamin dan mineral serta nutrisi yg tidak tersedia dari sumber nabati. 

Secara genetika, manusia sudah beradaptasi mencerna daging walau masih bisa mencerna pati atau karbohidrat dari nabati kalau terpaksa saja. 

Pencernaan manusia dirancang untuk makan daging, asam lambung yg mencairkan daging, enzim2 seperti pepsin, pepsinogen, tripsin, lipase dll.

Sedangkan utk mencerna karbohidrat ada enzim amylase aja yg memecah jadi glukosa naikin gula darah utk tenaga sementara belum dapat daging. 

Gula darah yg naik dari konsumsi karbo akan memicu hormon insulin utk menurunkannya, karena gula darah tidak boleh ketinggian bisa berbahaya. 

Insulin yg tinggi jg menyebabkan resistensi, hyperinsulinemia, obesitas, diabetes, masalah metabolisme, pembuluh darah, tumor & kanker, dll.

Jadi manusia makan karbo itu keadaan darurat saja ketika tidak ada daging atau ikan atau hewani lainnya alias tidak dapat binatang buruan. 

Kalau makan karbohidrat banyak kurang daging tubuh akan mengganggap lagi masa susah (survival mode) dan akan menimbun banyak lemak di badan. 

Kalau makan banyak daging tubuh akan masuk ke mode pembakaran semua tumpukan lemak di badan termasuk yang di darah: trigliserida akan turun. 

Inilah kunci berat badan ideal, berenergi, dan sehat.. Dengan makan daging (protein & lemak) tak perlu konsumsi karbo yg tidak esensial. 

Karbohidrat tidak esensial karena kebutuhan glukosa bisa diambil tubuh dari gliserol & keton yg berasal dari lemak & trigliserida di daging. 

Ayo makan daging alami dari sapi, kambing, ayam, ikan, bebek, sumber hewani apapun yg disuka tanpa karbo/gula dan jadi manusia yg optimal! 

Sumber: proteinpower.com & intensivedietarymanagement.com 

Mohon donasi seikhlasnya untuk mendukung penyebaran ilmu yang bermanfaat demi kesehatan bersama, ke rekening mandiri 1550009463657 atas nama reza wahyu ismail