Pentingnya Protein (Bagian 2)

Protein sangat penting di hampir seluruh proses biologis.

Ada kurang lebih dua juta fungsi biokimia protein di dalam tubuh!

Tak hanya sebagai bahan pembangun jaringan dan organ-organ kita tapi juga dibutuhkan untuk enzim2, antibodi, reseptor selular, kolagen, rambut, kulit serta tulang dan gigi..

Kekurangan protein akan memberikan dampak buruk pada kesehatan khususnya pertumbuhan, pada massa otot, metabolisme, hingga sistem imun atau daya tahan tubuh terhadap penyakit semuanya menjadi drop.

Kebutuhan protein harian mesti dipenuhi hingga optimal kalau tidak beresiko pengurangan massa otot, kerusakan organ, ditandai dengan rambut rontok dan gangguan hormonal seperti siklus haid yang terhambat.

Kalau kurang konsumsi protein akan membuat defisiensi asam amino esensial yang bikin tubuh kirimkan sinyal lapar hingga memicu makan sembarangan yang berlebihan.

Utamakan makan protein karena itu makronutrisi yang paling dibutuhkan apalagi jika simpanan lemak masih banyak dan hati bisa sintetis gula sebagai cadangan glikogen.

Tapi badan kita tidak bisa simpan cadangan protein, maka mesti dikonsumsi setiap hari!

Manusia dari jaman purba konsumsinya protein hewani yang sangat tinggi hingga banyak binatang yang punah.

Dan tidak ada bukti arkeologi dan ilmiahnya kalau manusia purba normalnya berpuasa bisa hingga berhari2,

Kalaupun tidak makan itu alami aja karena makan protein lebih memberikan rasa kenyang yang tahan lama dan meningkatkan metabolisme dibandingkan makronutrisi lain.

Yang ada mereka ada pemburu dan penangkap ikan yang handal hingga analisis radio-isotop menunjukkan konsentrasi nitrogen tertinggi jadi bisa dibilang manusia itu karnivora dengan posisi tertinggi di rantai makanan dengan otak yang sangat cerdas.

Bayangkan jika pekerjaan sehari-hari adalah berburu untuk makan, 
Puluhan tahun bekerja setiap hari mencari binatang, mereka adalah pemburu profesional!

Kalaupun tidak dapat buruan, mereka terpaksa makan karbohidrat terbatas seperti buah dan umbi-umbian itu tidak masalah.

Yang masalah adalah karbohidrat prosesan kayak tepung dan gula serta minyak2 
Kalaupun puasa paling hanya beberapa jam dan kalau seharian paling besoknya udah makan lagi (daging, ikan, atau buah2an)

Jadi sebaiknya puasa sesekali aja kayak dua kali dalam seminggu dan maksimal puasa dua hari sekali (daud, tidak baik puasa setiap hari sepanjang tahun akan kekurangan gizi/malnutrisi rawan penyakit ini-itu)

Studi pada suku-suku primitif di dunia juga menunjukkan mayoritas pemakan daging, kalaupun makan karbohidrat yang sehat tapi tidak ada suku VEGAN

Kalaupun ada suku yang vegan tidak akan bertahan alias punah, dengan otak yang menyusut kecuali jadi vegetarian yang masih minum susu dan makan telur yang tinggi gizi.

India yang mayoritas vegetarian memiliki tingkat obesitas dan diabetes yang sangat tinggi diikuti dengan China dengan level serangan stroke yang juga tinggi.

Masalahnya adalah konsumsi karbo prosesan seperti tepung dan gula serta minyak yang banyak yang membuat sindrom metabolik, 

Makanan olahan yang rendah nutrisinya hanya tinggi kalori dan mengacaukan keseimbangan hormonal seperti insulin, leptin dan ghrelin.

Juga gaya hidup yang stres serta kurang tidur juga membuat kadar hormon kortisol kronis, membuat kelelahan adrenaline dan gangguan kelenjar tiroid yang menurunkan metabolisme.

Ditambah kurang vitamin dan mineral, jarang beraktivitas dan kena sinar matahari yang penting untuk sistem endokrin serta parakrin plus sistem imun yang juga terganggu dari toksin2, polusi, zat2 kimia juga radiasi elektronik, tekanan lingkungan, dll.

Itulah masalahnya…

Dengan solusi mudah; makan daging ketika lapar jika tidak ingin makan daging berarti tidak lapar hanya Craving, dan makan sampai cukup kenyang tak perlu penuh sesak dan minum air putih saja yang cukup ketika haus.

Bagaimana dengan kekhawatiran dampak negatif makan daging? Bagian selanjutnya akan membahas mitos-mitos yang salah seputar konsumsi daging, tentunya dengan dasar-dasar ilmiah juga!

Referensi;

http://www.ama-assn.org/ama/pub/physician-resources/medical-science/genetics-molecular-medicine/current-topics/proteomics.page

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/7598064/

http://journals.cambridge.org/production/action/cjoGetFulltext?fulltextid=1208244
http://0-

http://www.ncbi.nlm.nih.gov.skyline.ucdenver.edu/pubmed/11897891

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/8286887

Klik untuk mengakses nihms688129.pdf

http://dx.doi.org/10.1016/j.nutres.2011.05.003