By: Reza Wahyu Ismail
Sindrom metabolik adalah gangguan pada insulin dan resistensinya, jadi suatu sindrom dimana terdapat beberapa faktor resiko yang meningkatkan morbiditas penyakit kardiovaskular..
Alias, rawan sakit jantung kalau kena sindrom ini, dan intervensinya adalah berupa modifikasi gaya hidup.. Gaya hidup sehat seperti Pantang Diet lifestyle! *promo PD
Selain masalah resistensi insulin, komponen lain dari sindrom metabolik biasanya:
~Perut Buncit (ga mesti selalu kegendutan tapi minimal obesitas abdominal/sentral)
~Hipertensi dan hipokalemi
~Dislipidemia khususnya pada rasio trigliserida (tinggi di atas 100) dengan kadar HDL rendah.
Indikator lain biasanya peningkatan inflamasi, CRP (C-Reactive Protein), disfungsi endotel, hiperfibrinogemia, peningkatan agregasi platelet, asam urat naik, kolesterol tinggi mikroalbuminuria, dll.
Biasanya juga ada Fatty Liver atau hati yang bengkak berlemak atau juga sindrom ovarium polisistik (PCOS) Pada wanita, biasanya gula darah mulai beranjak naik (cek GDP atau GDS 2 jam abis makan atau HbA1c gula rata2 3 bulan)
Biasanya sindrom metabolik ini juga terkait kuat sakit pra-diabetes tipe 2, bisa juga dari obesitas, inflamasi, disfungsi mitokondria di sel2, hyperinsulinemia, genetika, stres, hipoksia, lipodistrofi, dll.
Tapi utamanya: gara2 timbunan lemak khususnya di organ-organ, visceral fat yang bisa dilihat dari ukuran pinggang.
Hati yang berlemak cenderung resistens sama insulin, supaya hati ngga produksi lebih banyan gula (glukoneogenesis) produksi insulin naik, sebaliknya organ pankreas yang memproduksi insulin juga kalau berlemak, akan rusak sel2 betanya (lipotoxicity) sehingga insulin defisiens rawan diabetes.
Stres kronis juga picu ketidakseimbangan hormonal, kortisol naik picu peningkatan gula darah yang diproduksi di hati.. Jadi begitulah interaksi nya.. Sehingga terjadilah resistensi insulin, bikin gangguan vaskular dari pembentukan ateroma (atherosclerosis)
Cek resistensi insulin ini dari HOMA-IR (homeostasis model assessment – insulin resistance)
Cek juga Highly sensitive C-reactive protein sebagai indikator inflamasi, kadar asam urat dan tes faal hati, sekalian usg abdomen untuk lihat organ hati yang berlemak (Fatty Liver)
Solusinya?
Pantang Diet dong!
Pola makan rendah karbohidrat berfokus pada protein & lemak hewani (suplementasi krill-oil sangat disarankan untuk turunkan trigliserida & inflamasi) rajin dry fasting serta berjemur, juga olahraga yang disuka aja minimal jalan kaki..
Jangan lupa tidur yang cukup, sekarang udah malam.. OK, Good night!
*yang suka dengan tulisan saya ingin bantu support untuk maintenance pantangdiet.com & riset literatur studi2 jurnal ilmiah terkini, silahkan berdonasi seikhlasnya aja menyumbang berapa aja sedikit banyak akan sangat berarti ke rek bca 3450150079
Terima kasih!
Salam, Reza Wahyu Ismail
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.