KUNCI Menurunkan Berat Badan yang Permanen: Jangan Diet dan Bukan Olahraga

Saran yang paling umum untuk menurunkan berat badan adalah dengan diet dan/atau berolahraga.

Memang diet & olahraga bisa turunkan berat dan jika defisit kalorinya drastis alias diet ketat dan berolahraga keras, mampu turun lebih cepat dan banyak lagi.

Defisit atau pengurangan asupan kalori yang masuk dari berdiet itu sekitar 300~500 kalori per hari.

Malah diet yang cukup protein (tapi sangat rendah karbohidrat/lemak), bisa tingkatkan metabolisme dari kerja sistem pencernaan hingga 200 kcal (thermic effect of food)

Artinya bisa sama dengan olahraga beberapa jam membakar sebanyak 100 hingga paling banyak 300 kalori yang keluar.

Sayangnya sangat jarang orang bisa diet setiap hari, bertahun-tahun, selama-lamanya berpantang ini itu atau diet yang makan sedikit.

Cheating atau makan kalap bisa setiap minggu dan itu menutupi defisit dari dietnya berhari-hari (jadi percuma dietnya seminggu jika pas akhir pekan makannya berlebihan)

Olahraga beberapa kali seminggu juga berkurang manfaatnya jika jam-jam diluar kegiatan olahraga kebanyakan duduk-duduk saja.

Jadi upaya diet dan/atau olahraga (walaupun bisa saja menyehatkan) akan sulit menghasilkan penurunan berat badan yang permanen.

Malah diet terlalu ketat picu sakit psikologis: eating-disorder, dan jika tidak kuat diet terus menerus, berat badan akan naik kembali dan jadi semakin susah diturunkan.

Olahraga juga mendorong rasa lapar ingin mengkompensasikan dengan makan lebih banyak dan tubuh akan masuk mode hemat pembakaran kalori diluar jam olahraga (NEAT menurun)

NEAT (Non Exercise Activity Thermogenesis) adalah segala macam aktivitas yang diluar jam olahraga, waktu tidur dan makan.

Perilaku NEAT seseorang inilah yang merupakan kunci penentu berat badan paling signifikan, bukan diet atau olahraga.

Juga bukan metabolisme, karena orang langsing dan orang gemuk malah lebih tinggi metabolisme orang yang kegemukan kalaupun ada selisih hanya seratusan kalori (kecuali ada penyakit medis lain)

Dan sebenarnya asupan makanan masing-masing orang sedunia selama bertahun-tahun itu rata-rata tidak berubah atau perbedaan asupan kalori tidak signifikan tapi selisih pembakaran kalori dalam semua kegiatan NEAT antar orang bisa beda hingga ribuan kalori/hari!

Inilah yang membuat orang kurus bisa makan banyak tetap kurus, bukan dengan diet atau olahraga melainkan tingginya NEAT yang diluar jam makan dan olahraga.

NEAT seorang ‘banker’ yang kerjanya kebanyakan duduk dibandingkan seorang ‘waiter’ selisihnya bisa 1000 kcal.

Bahkan, menurut penelitian, selisih pengeluaran kalori sehari bagi para pekerja kantoran vs para petani di ladang bisa hingga 2000 kcal!

Bayangkan defisit 2000 kcal dari asupan kalori makan kayak biasa saja sekitar 2500 kcal/hari tanpa diet tak usah olahraga sudah pasti turun berat badannya kalau tidak makan lebih banyak lagi kayak kuli.

Jadi, banyaklah bergerak, jalan kaki, kerja yang sibuk secara fisik, dan bahkan sekedar berdiri bisa dua kali lipat membakar kalorinya daripada sekedar duduk saja, aturlah perilaku sehari-hari agar lebih tinggi nilai NEAT-nya dengan jadi lebih aktif.

Mengatur perilaku ini adalah salah satu teknik dari empat teknik di ilmu Pantang Diet 4.0, pesan dan baca lebih jelas & lengkap di ebooknya plus konsultasi/coaching via WhatsApp087878105050 yaa!