Manusia membutuhkan sekitar 20 jenis asam amino dan sekitar 40 nutrisi mikro (vitamin, mineral, dan trace mineral) untuk fungsi optimal; asupan suboptimal dari salah satu zat gizi ini akan meningkatkan risiko penyakit kronis (diabetes, jantung, kanker) dan mengurangi kualitas hidup (tulang rapuh, keropos, nyeri sendi, otot lemah, pikiran pikun).
Pola makan vegetarian, terutama vegan, lebih rendah dalam beberapa nutrisi penting, termasuk vitamin A, B12, dan D, serta kalsium, zat besi, seng, yodium, kolin, selenium, dan kreatin, taurin, metionin, glisin, EPA dan DHA (omega 3 rantai panjang yang hanya ada dari sumber hewani).
Apalagi jika bioavailabilitas — porsi nutrisi yang dapat diserap dalam pencernaan — turut menjadi bahan pertimbangan. Banyak zat anti nutrisi yang menghambat dan format zat gizi yang kurang bisa diserap secara optimal oleh sistem cerna manusia.
Studi terkini menunjukkan bahwa vegetarian dan vegan secara signifikan lebih cenderung akan kekurangan atau efisiensi beberapa zat gizi tertentu alias malnutrisi.
Sebagai contoh, sebuah penelitian baru-baru ini yang menilai status B12 menemukan bahwa 92 persen vegan dan 77 persen vegetarian ternyata sangat kekurangan vitamin penting ini, dibandingkan dengan hanya 11 persen kekurangan bagi yang omnivora (bahkan tetap makan segala/omnivora pun masih belum cukup), manusia harus menargetkan konsumsi gizi daripada sekedar kalori, mengutamakan mencukupi kebutuhan nutrisi sehari-hari, alias:
Jadi NUTRI-VORA! #pantangdiet #makansehat #nutrientdensity #PD
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.