Kurang gerak adalah penyebab 25 persen kanker payudara dan usus besar, 27 persen kasus diabetes, dan 30 persen kasus penyakit jantung.
Saat duduk, kemampuan tubuh untuk membakar energi melambat menjadi 1~2 kalori saja per menit — itu hanya setengah dari kalori yang dibakar ketika berdiri dan cuma sekitar sepertiga dibandingkan dengan berjalan kaki.
Seiring berkurangnya aktivitas biokimia kelistrikan di otot, maka berkurang juga produksi enzim yang memproses lemak dan trigliserida, menurunkan proses metabolisme.
Ketika metabolisme terganggu, terasa kurang bertenaga, inginnya menghabiskan lebih banyak waktu untuk berbaring atau duduk.
Dan semakin banyak duduk, semakin malas dan motivasi untuk bergerak hampir tidak ada, oksigen juga berkurang yang artinya jadi berat untuk bergerak atau olahraga sehingga durasi duduknya menjadi lebih lama lagi.
Berikut resikonya kebanyakan duduk;
1. Diabetes. Duduk menurunkan efektivitas hormon insulin yang meregulasi kadar gula darah, dan otot jadi sedikit membakar kalori dari glukosa ketika kurang gerak. Sebaliknya, saat berjalan kaki setelah makan, menurunkan kadar gula darah menjadi lebih cepat normal.
2. Gangguan pembuluh darah dan penyakit jantung. Ketika duduk lama, rentan terjadi penyumbatan dan beresiko thrombosis serta embolisme paru-paru, kolesterol juga memburuk, kolesterol baik berkurang sehingga rentan sakit jantung koroner dan serangan stroke. Supir bis yang lebih banyak duduk lebih beresiko terkena serangan jantung daripada kondektur yang lebih banyak berdiri menurut risetnya.
3. Masalah tulang keropos dan nyeri sendi, serta sakit tulang punggung. Tulang membutuhkan oksigen untuk perbaikan dan regenerasi, saat duduk atau kurang gerak, kadar oksigen jadi berkurang, juga stimulasi dari gravitasi untuk kekuatan dan kepadatan tulang jadi menurun.
Rata-rata orang yang kelebihan berat badan itu duduk belasan jam sehari (>10 jam), dan duduk lebih dari sejam tanpa bangun itu berbahaya.
Menurut Dr. Levine, peneliti dari Mayo Clinic di Minnesota, kunci dari melawan kegemukan dan penyakit jantung, kencing manis, kanker, osteoporosis, dll. Adalah dengan meningkatkan NEAT (Non-Exercise Activity Thermogenesis) #PD4.0