Tahukah Anda kalau jumlah mikroba usus kita hingga ratusan trilyun sel, 10 kali lipat dari sel-sel di seluruh tubuh manusia!
Jadi sel-sel manusia Anda hanya 10% aja, sisanya 90% adalah sel-sel bakteri di usus, belum yang di kulit dan di mulut serta tempat lain..
Anda adalah wahana bagi mikroba!
Gen-gen mikrobiota ini mencapai seratusan ribu sedangkan genetika manusia aja cuma 20 ribu sampai 25 ribuan saja, dan mikroba ini juga mengirimkan sinyal-sinyal ke otak..
Jadi, jangan kira pikiran Anda itu dari satu orang, satu otak aja, tapi dari ratusan trilyun bakteri!
Maka, kalau punya pikiran, amati aja dorongan, keinginan, bahkan Craving mau makan makanan tertentu, itu bisa dipengaruhi oleh bakteri yang di usus ini, ada yang baik (membantu sistem imun, daya tahan tubuh, dan pencernaan) dan ada juga yang jahat (bikin sakit, peradangan, produksi zat-zat beracun lipopolisakarida, TMAO, dll.)
Ada cerita seorang pembuat film dokumenter sebulan makan junk-food, terus merasa sakit, mual dan muntah serta diare juga jadi kegemukan dan 2 minggu setelahnya merasa sakit terus, baru enakan begitu makan junk-food itu lagi, mikroba ususnya berubah menyesuaikan dengan makanan.
Sedangkan orang yang makanannya banyak mengandung serat (bahan fermentasi untuk banyak bakteri baik), makanan alami, juga suka berpuasa dan olahraga, itu banyak mikroba ususnya yang bersimbiosis, menguntungkan dan melawan banyak penyakit termasuk membantu menghindari resiko diabetes, kanker, kegemukan, kolesterol tinggi, dan bikin kurusan.
Ada juga cerita anak bayi yang operasi Caesar mesti dipaparkan dengan mikroba dari vagina ibu kalau ngga akan lemah kekebalan tubuhnya nanti saat tua.
Ada tikus autis yang ditransplantasi bakteri usus tikus normal jadi mau bersosialisasi dan menjadi lebih sehat lagi.
Di jaman modern ini penggunanya antibiotik yang berlebihan juga bikin kegemukan, banyan juga hewan ternak jadi cepat besar diberikan antibiotik, bahkan di negara negara maju sebagian besar antibiotik 70% itu untuk binatang, dan beresiko timbul bakteri jahat yang resisten obat.
Maka, kurangi penggunanya antibiotik yang tak perlu, misal sakit dari virus seperti batuk pilek tak perlu antibiotik, dan konsumsi probiotik, prebiotic, dan symbiotic jika selesai berobat antibiotik.
Jadi intinya adalah, kalau Anda sukanya ngemil, makan makanan junk-food, dengan tinggi kalori dari lemak, gula, minyak, pemanis buatan dan senengnya makan makanan kurang gizi, coba 40 hari dulu disiplin dengan makan makanan alami penuh nutrisi, sayuran dan buah serta berpuasa juga beraktivitas lebih, supaya bakteri bakteri baik lebih berkembang.
Konsumsi juga makanan fermentasi seperti acar, tempe, oncom, kimchi, kombicha, yogurt/kefir dan suplemen jika perlu.
40 hari disiplin menjalankan 4 pilar PD: Makan mayoritas makanan alami bergizi, berpuasa sesekali, meningkatkan aktivitas dengan olahraga dan NEAT yang tinggi (dilihat dari langkah), maka akan mempengaruhi psikologi kita juga;
Menjadi ga terlalu nafsu sama junk-food, bisa kontrol selera makan yang lebih sehat, pikiran lebih tenang dan tak mudah emosi, dan jika kita cukup tidur itu MIKROBIOTA juga tidur, mereka ada ritme sirkadian tapi karena usus kira gelap total, mereka tau siang dan malam itu dari aktivitas kita..
Maka dari itu, kalau siang harus aktif bergerak dan malam istirahat cukup tidur supaya ritme sirkadian tubuh manusia yang 90% sel-selnya adalah dari bakteri ini, bisa sehat, bugar, fit dan langsing.. MOVE NOW !
KESIMPULAN
Bakteri usus kita jumlahnya 100 triliun, 10 kali lipat dari sel sel tubuh kita jadi manusia itu 90% bakteri!
Dan genetika mereka 100 ribu, lebih banyak dari manusia yang 20~25 ribu gen aja padahal itu udah mengatur seluruh tubuh, jadinya kita sebagai manusia juga dipengaruhi mikrobiota ini yang kirim sinyal ke otak. Jadi kalau doyan junk-food atau ngemil-cemilan, itu bisa jadi dari mereka yang banyak bakteri senang gula, lemak, pemanis buatan, dll.
Nah, coba sebulan aja berubah pola makannya makanan alami, sayur, buah, probiotik, itu bisa bikin kebiasaan kita juga berubah, dengan disiplin banyak bergerak serta berpuasa, maka makin banyak bakteri yang baik, jadi lebih sehat kita!
Tips: Minum jus jeruk membantu mikrobiota melawan depresi!
Referensi: https://www.mdpi.com/2072-6643/12/6/1815