Analisis terbaru menegaskan bahwa pola makan dapat secara signifikan memengaruhi batin, jadi sehat, tidak hanya fisik tapi mental juga alias jiwa dan raga.
Sumber riset paling mutakhir dari bidang Psikiatri Gizi, oleh Jaringan Nutrisi ECNP dan diterbitkan dalam jurnal European Neuro Psycho Pharmacology.
Pakar utamanya; Profesor Suzanne Dickson (Universitas Gothenburg, Swedia) berkata:
“Kami menemukan semakin banyak bukti tentang hubungan antara pola makan yang buruk dan gangguan mood, termasuk kecemasan, dan depresi.
Banyak orang tidak menyadari hubungan antara pola makan dan kesehatan mental psikologis ini.
Misalnya saja, diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat (diet ketogenik) itu bisa membantu anak-anak dengan epilepsi, suatu penyakit saraf di otak.
Namun, kalau untuk diet atau pola makan yang paling sehat serta mencegah penyakit kayak sakit jantung dan juga sakit hati bisa melawan stres dan depresi;
Penelitian menemukan bahwa diet Mediterania, yaitu pola makan sekitaran populasi laut tengah antara Eropa dengan Afrika yang masyarakatnya banyak berumur panjang.
Itu bergaya hidup aktif dan jiwa sosial yang tinggi, yang makan utamanya adalah karbohidrat sehat seperti banyak makan sayuran, buah-buahan, pati, dan rendah lemak jenuh, konsumsi minyak zaitun – lemak tak jenuh, terbukti bermanfaat untuk kesehatan dan hanya sesekali saja makanan dari hewani (ikan seminggu sekali, telur, ayam, dan daging jarang) itu selain bikin sehat dan bugar, ternyata juga bermanfaat untuk kesehatan mental-psikologis.
Seperti memberikan atasi depresi dan kecemasan, bikin hepi dan mudah diikuti, tidak seperti diet-dietan lain yang ekstrim atau ribet/susah!
Mending Pantang Diet aja #PD
Pola Makan Terbaik untuk Kesehatan Mental
